Waspadai Penyakit Busuk Akar Dan Pangkal Batang Tanaman Jeruk
Waspada Tanda-tanda Penyakit
Penyakit busuk akar serta pangkal tangkai di tanaman jeruk yang sangat beresiko ialah yang karena jamur Phythopthora spp. (Semangun, 2004, Timmer et. al., 2000). Akan tetapi ada banyak pemicu lain yang penting diperhatikan contohnya Armillaria sp, Phymatotrichum omnivora serta busuk akar Rosellinia sp (Timmer et. al., 2000). Penyakit Armillaria sempat outbreak di Malang utara di tahun 1934 – 1937 serta mematikan beberapa ribu tanaman jeruk (Muller, 1939 dalam Semangun, 2004) 2 penyakit lainnya tidak pernah disampaikan di Indonesia, tetapi di luar negeri khususnya di USA penyakit ini mengakibatkan kematian sporadis, karena itu perlu diperhatikan. Karakter Tanda-tanda penyakit busuk akar dari semasing pemicu penyakit
1. Tanda-tanda penyakit phytophthora di tangkai tanaman jeruk
1. Karakter tanda-tanda penyakit busuk akar serta pangkal tangkai di tanaman jeruk
Konsep Pengaturan Penyakit Busuk Akar serta Busuk Pangkal Tangkai
bekal menang main judi sabung ayam Pemicu penyakit busuk akar serta pangkal tangkai, termasuk dalam penyakit skemaik. Pengaturan harus cepat dilaksanakan serta terancang, tetapi tetap harus ramah lingkungan. Konsep Pengaturan itu mencakup :
Pantauan
Kultur tehnis
Varietas tangkai bawah tahan
Pengaturan ramah lingkungan
Fungisida
Penanaman Jeruk di atas gundukan
1. Pantauan
Pekerjaan ini dilaksanakan bertepatan dengan perawatan tanaman serta seharusnya dilaksanakan makin cermat di saat musim hujan supaya jika ada infeksi baru awal bisa cepat dikontrol.
2. Kultur Tehnis
Karantina, pembibitan serta pengendalian kebun yang sehat. Situasi ini dibutuhkan untuk memproteksi pada infeksi awalnya di media untuk pembibitan. Perlindungan dilaksanakan dengan disterilkan dengan pemanasan media. Penanaman di tanah dangkal dengan dikasih gundukan seperti pada Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan serta banyak daerah di Jawa Timur. Sanitasi kebun yang bagus untuk kurangi kelembapan serta sisi tanaman yang terkena dengan buang sisi tanaman terkena serta dibakar, dan lakukan pemotongan wujud serta pemotongan produksi.
Penataan drainase serta irigasi. Air hujan serta air pengairan janganlah sampai menggenang di sekitar pangkal tangkai dengan dibikin gundukan serta dibikin parit-parit supaya air bisa mengalir dengan habis.
Pemberian mulsa serta pupuk organik (pukan) khususnya dibutuhkan di tanah yang kurang air, atau di musim kemarau. Disamping itu tingkatkan kegiatan mikroba tanah untuk menginduksi jamur antagonis. Demikian pula faedah pupuk kandang, elemen amonia serta asam organik yang terdapat dalam pukan didekomposisi jadi bahan organik yang bisa membunuh jamur phythophthora, endapan bahan organik sediakan nutrisi untuk tanah untuk tumbuhnya jamur antagonis dalam tanah (Drenth and Quest, 2004). Yang perlu diperhatikan dalam memakai pupuk kandang ialah jangan memakai pukan yang belum masak sebab bisa menghancurkan perakaran. Tanaman penutup (cover crops) bisa turunkan penyakit busuk akar khususnya phytophthora. Di Balitjeruk mulai mempelajari cover crop tipe Arachis pentoii dengan adopsi dari tehnologi pengaturan phytophthora di kakao. Disarankan pemupukan nitrogen tidak tinggi sebab bisa tingkatkan peristiwa penyakit.
3. Varietas Tangkai Bawah yang Toleransi
Varietas tangkai bawah yang toleransi sudah dikenali hasil dari riset di tempat pasang kering Kalimantan Selatan. Varietas tangkai bawah JC, RL, Cleopatra mandarin serta Poncirus trifoliata dikenali tahan pada phytophthora (Sutopo, et.al. 2006).
2. Tanda-tanda gempuran penyakit phytophtora sp. di tangkai bawah jeruk introduksi di Dusun Sei Kambat Kabupaten Barito Kuala
4. Pengaturan Ramah Lingkungan
Pengaturan resapi bisa berbentuk agens resapi serta bahan nabati. Di jeruk sudah ditelaah kekuatan Trichoderma harsianum, T. viride, dan bahan nabati cengkeh. Berikut rujukan mengenai pengaturan resapi untuk penyakit busuk akar, terutamanya phytophthora (Tabel 3).
3. Pilihan pengaturan penyakit phytophthora yang ramah lingkungan
The pilihan of phyhtophthora disease control which safety environment)
5. Fungisida
Fungisida yang secara eksklusif direferensikan untuk penyakit akar serta busuk pangkal tangkai di tanaman jeruk belumlah ada. Tetapi dari pencarian rujukan untuk penyakit phytophthora dikenali ada banyak pestisida yang efisien untuk mengatur bakteri pemicu penyakit (Erwin and Ribeiro, 1996) kelas Oomycetes termasuk juga phytophthora (Tabel 4). Disamping itu sekarang ini dicoba beberapa fungisida yang kemungkinan bisa efisien mengatur phytopthora dengan semi laboratorium.
Tabel 4. Fungisida yang efeltif mengatur bakteri kelas Oomycetes
Simpulan
Kesiagaan serta pengenalan tanda-tanda dengan betul pada penyakit busuk akar serta pangkal tangkai adalah langkah pertama untuk tentukan pengaturan dengan pas serta cepat.
Pengaturan penyakit yang efisien, jarang-jarang sukses jika cuman mengimplementasikan 1 jenis cara pengaturan. Maka dari itu taktik pengaturan digabungkan serta disamakan dengan keparahan penyakit, situasi keadaan serta situasi tanaman. Konsep pengaturan yang bagus mencakup, pantauan situasi tanaman dengan periodik, pengaturan dengan kultur tehnis, memakai varietas tangkai bawah tahan, pengaturan ramah lingkungan (agens resapi, bahan nabati serta bahan generik) dan dengan fungisida.